BBS.COM | TANGERANG, 7 Agustus 2025 — Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid, secara resmi membuka Lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA). Berbasis pangan lokal tingkat Kabupaten Tangerang tahun 2025. Acara ini digelar di Gedung Serba Guna (GSG) pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang dan diikuti oleh seluruh Tim Penggerak PKK. Dari 29 kecamatan.
Dalam sambutannya, Bupati menekankan pentingnya kolaborasi lintas generasi dalam mendorong inovasi pangan lokal. Sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan dari tingkat rumah tangga dan desa.
“Saya ingin ada kolaborasi antara yang tua dan muda. Yang tua punya pengalaman, yang muda punya semangat dan kreativitas. Ini penting untuk kita dorong bersama,” ujar Bupati Maesyal Rasyid.
Pemerintah Kabupaten Tangerang, lanjutnya, siap mendukung pengembangan pangan lokal melalui penyediaan fasilitas bibit, alat pertanian. Hingga akses permodalan lunak melalui Dinas Koperasi maupun Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Masyarakat. Khususnya para ibu dan kader PKK. Diajak untuk memanfaatkan lahan pekarangan rumah. Sebagai sumber pangan mandiri.
“Silakan tanam apa saja, bisa ubi, sayur, cabe. Pemerintah bantu bibit, pupuk, bahkan modalnya. Yang penting ada usaha dari bawah,” tambahnya.
Lebih jauh, Bupati menyampaikan bahwa hasil olahan pangan lokal dari kegiatan ini dapat diintegrasikan dalam program makanan tambahan. Di sekolah posyandu, hingga Puskesmas, selama memenuhi prinsip B2SA.
“Saya berharap kegiatan ini tidak berhenti pada lomba semata, namun menjadi gerakan berkelanjutan yang memperkuat ketahanan pangan rumah tangga dan membuka peluang ekonomi melalui olahan pangan lokal,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang. Asep Jatmika, menjelaskan bahwa lomba tahun ini terdiri dari dua kategori utama:
- Menu sarapan dalam box berbasis pangan lokal untuk anak sekolah. Khususnya remaja putri usia 13–15 tahun.
- Produk olahan pangan lokal komersial untuk mendukung pengembangan usaha kecil yang berdaya saing.
“Kegiatan ini merupakan bentuk intervensi non-medis yang edukatif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama remaja putri, akan pentingnya konsumsi pangan bergizi seimbang,” jelas Asep.
Ia menambahkan, ajang ini diharapkan menjadi sarana edukasi, advokasi. Dan penguatan jejaring antar TP PKK kecamatan. Dalam rangka menciptakan sumber daya manusia yang sehat dan produktif. (Red)