BBS.COM | Rajeg, Tangerang – Program PROSPEK Tangerang: Angkat Ekonomi Warga Lewat Kemiri dan Tempe Semangit. Dalam upaya serius mengentaskan kemiskinan ekstrem, Pemerintah Kabupaten Tangerang melalui Kecamatan Rajeg meluncurkan program pengolahan buah kemiri dan tempe semangit sebagai solusi peningkatan ekonomi masyarakat.
Program ini merupakan bagian dari inisiatif PROSPEK (Program Sosial Peningkatan Ekonomi Kerakyatan dan Daerah) yang resmi di luncurkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang pada 23 April 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat serta memberdayakan potensi lokal melalui pelatihan dan pendampingan usaha.
Camat Rajeg, Oman Apriaman, mengungkapkan harapannya agar program pengolahan buah kemiri menjadi minyak serta produksi tempe semangit. Agar hal ini dapat menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat desa.
“Dengan komitmen bersama untuk mewujudkan Kabupaten Tangerang yang maju, berdaya saing, dan mandiri secara ekonomi, kita siap sukseskan program kolaborasi pengentasan kemiskinan di 50 desa,” ujar Camat Oman, Jumat (25/4/2025).
Tiga Desa Jadi Lokus Pelatihan
Tiga desa di Kecamatan Rajeg, yakni Desa Pangarengan, Desa Daon, dan Desa Sukamanah. Di tunjuk sebagai lokus pelatihan pengolahan kemiri dan tempe semangit. Pelatihan ini di harapkan dapat membekali warga dengan keterampilan praktis serta membuka peluang usaha baru berbasis potensi lokal.
Tempe semangit, sebagai salah satu produk pangan khas, memiliki nilai jual tinggi di pasar tradisional maupun modern. Begitu pula minyak kemiri, yang banyak di manfaatkan dalam industri kecantikan dan kesehatan, membuka peluang besar bagi warga untuk berwirausaha.
“Semoga pelatihan ini bisa meningkatkan pendapatan masyarakat dan mengurangi angka kemiskinan, khususnya di Kecamatan Rajeg dan secara umum di Kabupaten Tangerang,” tambah Camat Oman.
Pengentasan Kemiskinan Ekstrem Lewat Ekonomi Kreatif
Melalui pendekatan pemberdayaan dan ekonomi kreatif berbasis potensi lokal, program PROSPEK di harapkan mampu menjadi solusi nyata dalam menghadapi tantangan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Tangerang. Pemerintah daerah terus mendorong kolaborasi antarinstansi, swasta, dan masyarakat untuk mewujudkan ekonomi kerakyatan yang berkelanjutan.