BBS.COM | TANGERANG — Prestasi membanggakan kembali datang dari Kabupaten Tangerang. Rizky Aflaha, warga Kampung Nagrak. Desa Margasari, Kecamatan Tigaraksa, berhasil meraih gelar Doktor (S3) Fisika dari Universitas Gadjah Mada (UGM),Yogyakarta di usia yang sangat muda, yakni 25 tahun.
Rizky dinyatakan lulus sebagai doktor termuda UGM tahun 2025 dalam studi Doktor Fisika FMIPA UGM pada wisuda yang digelar di Graha Sabha Pramana. UGM Yogyakarta, Selasa (21/10/2025).
Ayah Rizky, Solikhul Akmal, mengungkapkan rasa haru dan bangganya atas pencapaian putra sulungnya itu. Ia bercerita, Rizky lahir di Tangerang pada 30 September 1999, menempuh pendidikan dasar di SDN Nagrak Tangerang (lulus 2011). Kemudian melanjutkan ke MTs Negeri Tigaraksa (lulus 2014) dan MAN 1 Kabupaten Tangerang (lulus 2017).
“Untuk S1, Rizky menyelesaikannya hanya dalam 7 semester, tepat pada tahun 2020. Setelah itu, ia langsung mendapatkan tawaran beasiswa untuk melanjutkan S2 dan S3 di UGM,” ujar Solikhul Akmal yang kini menjabat Kasi Trantibumlinmas Kelurahan Sukatani, Kecamatan Rajeg, Rabu (12/11/2025).
Menurut Akmal, putranya sempat bimbang antara melanjutkan studi atau bekerja membantu perekonomian keluarga. Namun, dengan dorongan orang tua, Rizky akhirnya memilih meneruskan pendidikannya. Ia menuntaskan program magister (S2) hanya dalam satu tahun, dan menyelesaikan program doktor (S3) dalam tiga tahun.
“Sebagai orang tua tentu saya terharu dan bangga. Dulu kami hidup serba terbatas, tapi Rizky membuktikan bahwa dengan tekad, doa, dan kerja keras, tidak ada yang mustahil,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
Akmal menambahkan, kesuksesan anaknya tidak lepas dari kedisiplinan ibadah dan kegemaran membaca. Sejak kecil, Rizky rutin berpuasa Senin-Kamis dan dikenal sangat mencintai ilmu Fisika. Ia juga banyak terinspirasi oleh guru sekolah dasarnya yang merupakan lulusan luar negeri.
“Tidak ada resep khusus. Kami hanya berusaha mendidik dengan nilai-nilai sederhana: rajin ibadah, suka membaca, dan selalu rendah hati,” tambahnya.
Meski sempat mendapat tawaran bekerja di luar negeri, termasuk dari sebuah perusahaan di Taiwan, Rizky memilih untuk tetap di Indonesia. Ia ingin mengabdikan ilmunya bagi negeri.
“Dia ingin ilmunya bermanfaat untuk Indonesia, tidak hanya berhenti di atas kertas. Ia ingin menghasilkan karya nyata untuk bangsa,” jelas sang ayah.
Sementara itu, dalam pernyataannya, Rizky Aflaha menegaskan bahwa keberhasilannya bukan hasil program akselerasi. Melainkan strategi belajar dan pemanfaatan peluang beasiswa jalur cepat PMDSU.
“Kesuksesan ini hasil dari konsistensi dan pengelolaan waktu. Bukan yang paling cepat yang menang, tapi yang tahu arah dan terus berjalan ke sana,” ujar Rizky, yang meneliti pengembangan nanofiber fungsional dalam disertasinya.
Ia juga berpesan kepada generasi muda Kabupaten Tangerang agar berani bermimpi besar dan tidak takut gagal.
“Jangan takut punya mimpi besar, tapi jangan malu mulai dari langkah kecil. Indonesia butuh anak muda yang pintar, berintegritas, dan mau berbuat. Dari langkah kecil, akan lahir perubahan besar,” tuturnya.
Di tempat terpisah, Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang, Soma Atmaja, turut menyampaikan apresiasi atas prestasi Rizky Aflaha. Yang dinilai mengharumkan nama daerah di kancah pendidikan nasional.
“Prestasi ini sangat luar biasa. Dari sekolah negeri biasa, Rizky mampu meraih gelar doktor Fisika di usia 25 tahun. Ini menjadi kebanggaan dan inspirasi bagi generasi muda Kabupaten Tangerang,” ucap Soma.
Ia berharap pencapaian tersebut dapat menjadi teladan bagi pelajar dan mahasiswa lainnya di Kabupaten Tangerang.
“Ilmu Fisika bukan bidang yang mudah. Hanya orang dengan kecerdasan dan tekad kuat yang mampu menekuninya. Kami berharap akan lahir lebih banyak ‘Rizky-Rizky’ lain di masa depan,” pungkasnya. (**)

