BBS.COM | BANTEN – Relawan Kemanusiaan di Banten: Komitmen, Ketahanan, dan Kompetensi. Gubernur Banten, Andra Soni, menegaskan bahwa relawan di bidang kemanusiaan harus memiliki daya tahan yang kuat juga terus meningkatkan kompetensi mereka. Hal ini di sampaikannya, yaitu dalam acara Tasyakuran Milad Ke-15 Fesbuk Banten News (FBN) di Kota Serang, Minggu (16/3/2025).

Pentingnya Daya Tahan dan Kompetensi Relawan
Menurut Andra Soni, menjadi relawan bukan sekadar tindakan sukarela, tetapi juga membutuhkan ketahanan fisik dan mental. Tanpa daya tahan yang kuat, seseorang tidak bisa di sebut sebagai relawan sejati.
“Relawan pada dasarnya harus memiliki daya tahan. Kalau tidak memiliki daya tahan, bukan disebut relawan,” ujar Andra di hadapan ratusan relawan yang hadir.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa relawan yang bergerak di bidang pendidikan, sosial, kesehatan, dan kebencanaan harus memiliki kompetensi yang mumpuni. Untuk itu, peningkatan keterampilan bisa di lakukan melalui berbagai pelatihan yang di selenggarakan oleh pemerintah maupun organisasi non-pemerintah.
“Para relawan sering kali di lapangan menerapkan keterampilan yang dimilikinya. Saya melihat langsung mereka selalu mencoba hal baru dan mengembangkan skill baru,” ungkapnya.
Pemprov Banten Perkuat Mitigasi Bencana dan Layanan Kesehatan
Sebagai bentuk dukungan terhadap peran relawan, Pemprov Banten berkomitmen untuk terus meningkatkan upaya mitigasi bencana dan layanan kesehatan bagi masyarakat. Andra Soni menegaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah dan berbagai organisasi menjadi kunci dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat.
“Kami sangat berharap kolaborasi dalam mitigasi bencana dapat terus dilakukan bersama-sama. Melalui kerja sama berbagai pihak, kami yakin dapat mewujudkan Banten yang maju, adil merata, dan bebas dari korupsi,” pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Fesbuk Banten News, Lulu Jamaludin, mengungkapkan bahwa selama 15 tahun terakhir, FBN telah aktif dalam menebar kebaikan dan membangun kemitraan dengan pemerintah maupun sektor swasta.
“Melalui tasyakuran ini, kami ingin memperkuat sinergi agar dapat lebih efektif dalam membantu masyarakat,” jelas Lulu.
Peningkatan Akses Layanan Kesehatan di Kota Serang
Akses layanan kesehatan menjadi salah satu perhatian utama dalam diskusi tersebut. Para relawan menyampaikan aspirasi mereka kepada Pemerintah Provinsi Banten terkait kemudahan masyarakat dalam memperoleh layanan kesehatan, termasuk layanan ambulans dan rumah singgah bagi pasien kurang mampu.
Wakil Wali Kota Serang, Nur Agis Aulia, menegaskan bahwa Pemerintah Kota Serang berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program kesehatan. Salah satunya adalah penambahan kuota BPJS PBI (Penerima Bantuan Iuran) yang di biayai oleh APBD Kota Serang sebanyak 10.000 kuota tambahan. Selain itu, bagi masyarakat yang belum memiliki BPJS, di sediakan alternatif melalui Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda).
“Kami memastikan bahwa pelayanan kesehatan dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Kota Serang. Jangan sampai ada warga yang sakit tetapi tidak mendapatkan layanan kesehatan yang layak,” tambah Agis.