BBS.COM | SERANG – Proyek rehabilitasi ruas jalan Sodong–Kadubera Abaikan K3, Kualitas Diragukan. Rehabilitas ruas jalan sodong kadubera APBD 2025 Kabupaten Pandeglang, Banten, menjadi sorotan publik. Proyek yang di kerjakan melalui program infrastruktur jalan kabupaten (IJKD). Ini di duga menggunakan material dengan kualitas yang di ragukan serta mengabaikan aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Dugaan ini mencuat setelah di temukan adanya perbedaan ketebalan dasar jalan. Dari hasil pengecekan di lapangan, ketebalan alas dasar jalan hanya mencapai 4 cm. Sementara menurut salah satu konsultan yang terlibat dalam proyek tersebut, ketebalan seharusnya minimal 5 cm.
Keterangan Konsultan: Gunakan Timbunan Beskos dan Makadam
Herman, selaku konsultan proyek yang berada di lokasi pekerjaan, menjelaskan bahwa metode yang di gunakan dalam pekerjaan adalah sistem tambal sulam. “Awalnya yang berlubang kita urug dengan beskos. Tapi tidak semua bagian kita pakai beskos, karena sebagian ruas sebelumnya sudah ada lapisan hotmix,” ujarnya sambil menunjuk ke arah proyek.
Namun saat di tanya lebih lanjut mengenai jenis material yang di gunakan—apakah beskos atau makadam—Herman terlihat ragu. Setelah di tanya ulang, ia akhirnya menyebut bahwa untuk proses pemadatan, material yang digunakan adalah makadam. “Kalau dalam istilah teknis, timbunan pilihan disebut agregat B,” jelasnya.
Sayangnya, saat awak media ingin mengonfirmasi lebih jauh mengenai spesifikasi material dan teknis pekerjaan, tidak ada pihak pelaksana proyek maupun kuasa pengguna anggaran yang hadir di lokasi. Para pekerja pun mengatakan bahwa pelaksana proyek sedang tidak berada di tempat.
Warga Terganggu Aktivitas, Anak-anak Sulit ke Sekolah
Sejumlah warga di sekitar lokasi proyek menyampaikan keluhan akibat tidak adanya jalur alternatif selama proses pembangunan berlangsung.
“Kami berterima kasih jalan di perbaiki, tapi selama pembangunan ini kami sulit beraktivitas. Anak-anak pun susah pergi ke sekolah. Harusnya di siapkan jalur khusus untuk motor setidaknya,” ungkap salah satu warga yang tidak ingin disebutkan namanya.
Aliansi Peduli Banten: Kami Akan Kawal Proyek Ini
Ketua Umum Aliansi Peduli Banten, Iwan Setiawan, menyayangkan dugaan penggunaan material di bawah standar dan pelaksanaan proyek yang tidak memperhatikan kualitas serta keselamatan kerja. Ia menegaskan bahwa organisasinya akan terus mengontrol dan mengawasi jalannya proyek tersebut.
“Berdasarkan informasi dan investigasi kami di lapangan, ada indikasi bahwa material yang digunakan tidak sesuai dengan ketentuan. Kami khawatir proyek ini hanya mengejar kuantitas, bukan kualitas,” tegas Iwan.
“Ini menjadi dasar awal bagi kami untuk mengontrol dan mengawal proyek jalan Sodong–Kadubera yang dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Pandeglang,” lanjutnya.
Belum Ada Klarifikasi dari Kontraktor dan Dinas Terkait
Hingga berita ini di terbitkan, belum ada pihak dari kontraktor pelaksana maupun kuasa pengguna anggaran yang dapat di konfirmasi untuk memberikan penjelasan resmi terkait dugaan ini.
Proyek infrastruktur seperti ini sejatinya harus di lakukan secara transparan, berkualitas, dan mengutamakan keselamatan kerja. Publik berharap pihak terkait segera memberikan klarifikasi serta memastikan pembangunan berjalan sesuai standar teknis.
(Suheli)