BBS.COM | BANTEN – Program Rumah Subsidi untuk Wartawan: Kini Miliki Hunian dengan Cicilan Ringan. Profesi wartawan kini menghadapi tantangan berat di era digital. Pendapatan yang menurun, status kerja yang tidak pasti, serta beban kerja yang meningkat membuat banyak jurnalis kesulitan memenuhi kebutuhan dasar, termasuk memiliki rumah. Transisi dari media cetak ke online belum sepenuhnya mengangkat kesejahteraan para jurnalis, meski membawa perubahan besar dalam cara berita di konsumsi masyarakat.
Jika di masa lalu wartawan bisa mencicil rumah hanya dengan sepertiga dari gajinya, kini bahkan lima kali lipat penghasilan pun belum cukup untuk membayar uang muka. Harga properti melonjak tinggi, sementara pendapatan wartawan cenderung stagnan.
Program Rumah Subsidi PWI: Solusi Nyata untuk Wartawan
Melihat realitas ini, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat mengambil langkah konkret. Melalui kerja sama dengan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (Kemen-PKP), Badan Pusat Statistik (BPS), Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera), Bank Tabungan Negara (BTN), dan Kementerian Komunikasi dan Digital (Kominfo), lahir program rumah subsidi untuk wartawan.
Program ini menyasar wartawan berpenghasilan menengah ke bawah, yang masuk kategori Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Detail Program Rumah Subsidi Wartawan
- Total unit: 1.000 rumah
- Target serah terima tahap awal: 100 unit di Bogor, Tambun, Bekasi, Karawang, Tangerang, dan Serang pada 6 Mei 2025
- Skema pembiayaan:
- Cicilan tetap hingga lunas
- Bunga flat 5% per tahun
- Uang muka mulai dari 1%
- Bebas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)
- Batas penghasilan peserta: Maksimal Rp 13–14 juta per bulan
Seluruh proses pengajuan di lakukan secara transparan melalui BTN tanpa pungutan liar.
Tidak Mengorbankan Independensi Jurnalis
PWI menegaskan bahwa program rumah subsidi ini bukan alat intervensi terhadap independensi jurnalis. Tidak ada pertukaran antara bantuan perumahan dan keberpihakan berita. Justru, dengan memiliki rumah sendiri, wartawan diharapkan bisa hidup lebih tenang, sehingga mampu menjaga integritas dan profesionalisme dalam menjalankan tugas jurnalistik.
Rumah layak adalah hak, bukan kemewahan.
Dampak Positif Program Rumah Subsidi Wartawan
Lebih dari sekadar tempat tinggal, rumah sendiri memberikan stabilitas emosional dan sosial yang penting bagi seorang wartawan. Hunian yang layak akan mendukung ketahanan keluarga, memperkuat mental, dan pada akhirnya meningkatkan kualitas produk jurnalistik.
Program ini juga membantu pemerintah mengurangi backlog perumahan nasional, yang hingga kini mencapai 12,7 juta unit. Dengan tingkat kepemilikan rumah di Indonesia yang baru sekitar 60 persen, wartawan menjadi salah satu kelompok pekerja semi-formal yang layak mendapat perhatian.
Cara Daftar Program Rumah Wartawan
Untuk wartawan yang ingin ikut dalam program ini, berikut langkah-langkahnya:
- Daftarkan diri melalui pengurus PWI daerah masing-masing.
- Lengkapi dokumen administrasi sesuai ketentuan BTN.
- Ikuti survei lokasi dan verifikasi penghasilan.
- Proses KPR subsidi dilakukan dengan bunga tetap dan cicilan ringan.
PWI Pusat mendorong seluruh pengurus daerah untuk segera mendata anggotanya. Momentum ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin, karena program sejenis pernah berjalan sukses pada 2015 dengan 1.100 wartawan mendapatkan rumah, namun sempat vakum akibat pandemi.