Berita Inspirasi Viral
Beranda » Berita » Peredaran Obat Keras di Banten Kian Marak: Seruan untuk Aksi Kolektif Lindungi Generasi Muda

Peredaran Obat Keras di Banten Kian Marak: Seruan untuk Aksi Kolektif Lindungi Generasi Muda

BBS.COM | BANTEN– Peredaran Obat Keras di Banten Kian Marak: Seruan untuk Aksi Kolektif Lindungi Generasi Muda. Maraknya peredaran obat keras golongan G, seperti Eximer dan Tramadol, di berbagai wilayah Provinsi Banten. Menjadi sinyal bahaya yang tidak bisa diabaikan, Obat-obatan yang seharusnya hanya bisa diperoleh melalui resep dokter kini dengan mudah diperjualbelikan secara ilegal ahkan melalui media sosial dan jaringan tersembunyi.

Fenomena ini menyoroti kelemahan pengawasan dan tingginya permintaan di kalangan remaja dan pemuda, yang sering kali belum memahami risiko jangka panjang dari penyalahgunaan obat keras. Dampaknya sangat serius: mulai dari gangguan mental, kerusakan organ, kecanduan berat. Hingga kematian lebih dari itu, penyalahgunaan obat keras sering kali menjadi pintu masuk ke perilaku kriminalitas lainnya.

Faktor Pendorong dan Modus Baru

Beberapa faktor yang memperburuk kondisi ini antara lain:

  • Kurangnya pengawasan distribusi obat
  • Modus operandi pengedar yang terus berkembang, termasuk penjualan online
  • Lemahnya penegakan hukum terhadap sindikat besar
  • Kurangnya edukasi menyeluruh di tingkat akar rumput

Seruan Aksi Kolektif: Tanggung Jawab Bersama

Melihat situasi yang mengkhawatirkan ini, kami menyerukan kepada seluruh pihak untuk bergerak bersama dalam pencegahan dan penindakan. Tidak cukup hanya satu institusi, perlu kolaborasi lintas sektor:

  • BPOM didesak memperketat pengawasan distribusi obat dan rutin melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke apotek dan toko obat yang dicurigai.
  • Aparat penegak hukum harus mengambil tindakan tegas dan menyasar jaringan serta bandar besar, bukan hanya pelaku kecil.
  • BNN dan instansi terkait perlu menggencarkan program rehabilitasi dan penyuluhan berbasis data lapangan.
  • Sekolah, komunitas, dan organisasi sosial harus aktif melakukan edukasi yang inovatif. Dan relevan bagi remaja, misalnya melalui kampanye digital, drama, vlog, atau diskusi terbuka.
  • Keluarga, sebagai benteng pertama, harus menjadi lingkungan yang aman, terbuka, dan edukatif. Orang tua harus meningkatkan komunikasi dengan anak, memahami pergaulan mereka, serta memberi perhatian lebih pada perubahan perilaku.

Peran Media: Mendidik dan Mengawasi

Menanggapi fenomena ini, Herman, Sekretaris Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Serang, menyatakan:

KONI se-Tangerang Raya Tolak Permenpora 14, Hambat Pembinaan Atlet

“Sebagai bagian dari ekosistem media, kami di SMSI merasa bertanggung jawab untuk terus memberitakan isu ini dan mengedukasi masyarakat. Namun kami sadar, upaya ini tidak bisa kami lakukan sendiri. Dibutuhkan kolaborasi kuat antara pemerintah, BPOM, BNN, aparat hukum, dan seluruh elemen masyarakat.”

Mari Jaga Generasi Kita

Melindungi generasi muda dari bahaya obat keras bukan sekadar tugas satu lembaga, tapi tanggung jawab kolektif. Kami mengajak orang tua, guru, tokoh masyarakat, dan seluruh warga Banten untuk lebih waspada, peduli, dan proaktif. Pengawasan lingkungan sekitar, edukasi masif, dan penindakan tegas akan menjadi kunci untuk membangun Banten yang sehat, aman, dan bebas dari penyalahgunaan obat keras.(***)

Berita Populer

01

Pembangunan SMP Negeri 5 Curug Tertunda, Oknum Perangkat Desa Diduga Lakukan Pemerasan

02

Pemkab Tangerang Implementasikan Aplikasi Real Time Pengelolaan Dana Desa

03

Integritas Gubernur Banten Diuji dalam Proses Pengisian Jabatan Sekda

04

Pelantikan PJS Rokan Hulu: Perkuat Peran Jurnalis Media Online di Daerah

05

Kabupaten Tangerang Cetak Rekor! Investasi 2024 Tembus Rp26,2 Triliun

Kalender

Agustus 2025
S S R K J S M
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
25262728293031