BBS.COM | BANTEN , 24 Maret 2025 – Pemprov Banten Hadirkan Sekolah Gratis dan Infrastruktur Desa untuk Masyarakat. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten, di bawah kepemimpinan Gubernur Andra Soni, terus berkomitmen meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Yakni melalui program unggulan di sektor pendidikan dan infrastruktur. Salah satu program utama yang menjadi fokus adalah Sekolah Gratis bagi SMA, SMK, SKh, serta Madrasah Aliyah swasta di seluruh Provinsi Banten.
Program Sekolah Gratis untuk Meningkatkan Pendidikan di Banten
Gubernur Andra Soni menegaskan bahwa tujuan dari program Sekolah Gratis ini adalah untuk memastikan tidak ada lagi anak lulusan SMP yang tidak dapat melanjutkan pendidikan akibat kendala biaya. Program ini di harapkan dapat meningkatkan rata-rata lama sekolah (RLS) di Banten, yang pada tahun 2024 masih berada di angka 9,23 tahun atau setara dengan tingkat SMP.
“Kami ingin meningkatkan kualitas SDM melalui program ini, agar anak-anak memiliki kesempatan yang lebih besar untuk melanjutkan pendidikan,” ujar Andra Soni dalam Rapat Kerja BEM KBM Untirta Kabinet Asa Berdaya 2025 di Aula DPUPR Banten, Minggu (23/3/2025).
Dengan adanya program ini, di harapkan tingkat pendidikan masyarakat Banten dapat meningkat secara signifikan. Selain itu, kebijakan ini juga bertujuan untuk mendukung pemerataan pendidikan dan mengurangi angka putus sekolah di daerah-daerah terpencil.
Pembangunan Infrastruktur: Program Bang Andra untuk Desa Sejahtera
Selain sektor pendidikan, Pemprov Banten juga mengusung program pembangunan infrastruktur melalui Bangun Jalan Desa Sejahtera atau di singkat Bang Andra. Program ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah serta menunjang pertumbuhan ekonomi masyarakat, terutama di wilayah pedesaan.
“Dalam waktu dekat, kita akan membangun jalan desa di wilayah Lebak, Pandeglang, dan Kabupaten Serang. Ini penting untuk membuka akses masyarakat dan mengurangi disparitas pembangunan antara wilayah utara dan selatan Banten,” tambah Andra Soni.
Pembangunan infrastruktur ini di harapkan dapat memperlancar arus distribusi barang dan jasa, mempercepat pertumbuhan ekonomi lokal, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan.
BEM Untirta Beri Masukan untuk Pemprov Banten
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Ferdansyah, menyampaikan hasil kajian yang di lakukan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) KBM Untirta terkait berbagai isu di Banten. Beberapa isu utama yang mereka soroti adalah pendidikan, agraria, dan korupsi.
“Kami menemukan masih banyak anak-anak yang putus sekolah dan tidak dapat melanjutkan pendidikan. Kami berharap Pemprov Banten terus melibatkan berbagai pihak dalam penyusunan kebijakan agar program yang dibuat benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” ungkap Ferdansyah.
Sebagai organisasi mahasiswa, BEM Untirta berkomitmen menjadi mitra kritis bagi pemerintah. Mereka siap memberikan masukan serta kritik konstruktif jika terdapat kebijakan yang dinilai kurang berpihak kepada masyarakat.
