Berita Infrastruktur Inspirasi
Beranda » Berita » Pemprov Banten Dorong Regenerasi Petani untuk Ketahanan Pangan

Pemprov Banten Dorong Regenerasi Petani untuk Ketahanan Pangan

BBS.COM | BANTEN – Pemprov Banten Dorong Regenerasi Petani untuk Ketahanan Pangan. Penjabat Gubernur Banten, A Damenta, menegaskan bahwa Provinsi Banten memiliki potensi pertanian yang besar, yakni untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Namun, di perlukan regenerasi petani dengan melibatkan generasi milenial dan Gen Z.

“Untuk pengelolaannya, harus ada regenerasi petani kepada generasi milenial atau Gen Z,” ujar A Damenta usai membuka Peluncuran dan Bedah Buku Transformasi Pertanian di Provinsi Banten: Ketahanan Pangan dan Dinamika Kebijakan Pajale karya Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, Agus M Tauchid, di Ruang Serba Guna Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta).

Kolaborasi untuk Ketahanan Pangan

A Damenta menyatakan bahwa ketahanan pangan merupakan bagian dari program Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto. Oleh karena itu, Peluncuran buku ini menjadi langkah strategis dalam membangun sinergi antara Pemerintah Provinsi Banten, perguruan tinggi, dan pelaku usaha pertanian guna mencapai ketahanan pangan di daerah.

“Pangan merupakan syarat utama dari kemandirian dan kedaulatan,” tegasnya.

Namun, saat ini jumlah petani di Banten terus menurun, sehingga perlu upaya konkret untuk regenerasi guna meningkatkan produktivitas pertanian.

LPTQ Rajeg Gelar Pelatihan Menulis KTIQ Gratis, Ciptakan Generasi Qur’ani

“Perlu pengembangan minat generasi Z dalam usaha pertanian. Untuk itu, Provinsi Banten mengembangkan program Petani Milenial,” kata A Damenta.

Ia berharap, melalui buku Transformasi Pertanian di Provinsi Banten, akan lahir kolaborasi lebih luas antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat. “Transformasi ini di harapkan menumbuhkan kecintaan generasi milenial terhadap pertanian,” ujarnya.

Tantangan dan Solusi untuk Pertanian Banten

Buku Transformasi Pertanian di Provinsi Banten membahas ketahanan pangan melalui produksi padi, jagung, dan kedelai (pajale). Oleh karena itu, Transformasi ini di lakukan melalui kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, serta TNI/Polri guna meningkatkan produksi pertanian.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Untirta, yakni Agus Sjafari, menyoroti berbagai tantangan yang di hadapi pertanian di Banten, di antaranya:

  1. Alih fungsi lahan yang menyebabkan berkurangnya lahan pertanian.
  2. Penurunan jumlah petani, yang berdampak pada produktivitas pertanian.
  3. Ketergantungan pada komoditas tertentu, sehingga kurangnya diversifikasi pertanian.
  4. Kurangnya penguasaan teknologi pertanian oleh petani.
  5. Terbatasnya akses terhadap modal dan pasar, yakni faktor yang menghambat perkembangan usaha tani.
  6. Menurunnya kualitas lahan pertanian, yang berpengaruh pada hasil panen.

Agus berharap buku Transformasi Pertanian di Banten dapat memperluas wacana pengembangan sektor pertanian di wilayah tersebut dan menjadi referensi dalam pengambilan kebijakan pertanian.

IPPAT Kabupaten Tangerang Dilantik, Ini Pesan Bupati Maesyal Rasyid

“Untirta siap berkolaborasi membangun pertanian. Bahkan, saat ini mahasiswa dan alumninya sudah bersinergi dengan Pemprov Banten serta TNI/Polri,” pungkasnya.

Dengan adanya program transformasi pertanian ini, di harapkan Provinsi Banten dapat meningkatkan ketahanan pangan dan mempercepat pertumbuhan sektor pertanian melalui inovasi dan regenerasi petani muda.

Berita Populer

01

Pemkab Tangerang Implementasikan Aplikasi Real Time Pengelolaan Dana Desa

02

Integritas Gubernur Banten Diuji dalam Proses Pengisian Jabatan Sekda

03

Pelantikan PJS Rokan Hulu: Perkuat Peran Jurnalis Media Online di Daerah

04

Kabupaten Tangerang Cetak Rekor! Investasi 2024 Tembus Rp26,2 Triliun

05

Gerai Oleh-Oleh Tangerang Buka di Soetta, Produk Lokal Siap Go Internasional!

Kalender

Juli 2025
S S R K J S M
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
28293031