BBS.COM | TANGERANG,Rabu 3 September 2025- Keluarga besar Persaudaraan Pencak Silat Saudara Lahir Batin (Sin Lam Ba) Gintung akan menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H
pada: Hari/Tanggal: Sabtu malam Minggu, 13 September 2025
Tempat: Gudang Bulu, Desa Gintung RT 001/001, Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang
Acara Terbuka untuk Umum
Tema:
“Memaknai Keteladanan Nabi Muhammad SAW dalam Membangun Solidaritas dan Persaudaraan”
Acara ini menjadi momentum penting untuk memperkuat tali silaturahmi antarwarga, sekaligus meneladani akhlak mulia Rasulullah SAW. Peringatan Maulid ini adalah wujud kecintaan dan penghormatan mendalam keluarga besar Sin Lam Ba kepada Nabi Muhammad SAW.
Bapak Hasanuddin. Ketua sekaligus guru kedua Sin Lam Ba Gintung, menyampaikan:
“Kegiatan ini adalah cara kami untuk terus menjaga ajaran dan nilai-nilai luhur yang telah diwariskan oleh guru pertama kami, Almarhum Abah Uci Sanusi.”
Tentang Sin Lam Ba (Saudara Lahir Batin)
Sin Lam Ba adalah perguruan pencak silat yang mengakar kuat pada nilai spiritual, persaudaraan, dan pembinaan akhlak. Didirikan oleh K.H. Oesman Al-Faruq di Yogyakarta pada tahun 1957, nama Sin Lam Ba sendiri bermakna “Saudara Lahir Batin”, sebuah filosofi tentang pembersihan diri dari hal-hal negatif, serta hidup dalam kebersamaan lahir dan batin.
Ajaran Sin Lam Ba bersumber dari silsilah keilmuan yang turun-temurun:
- Syekh Abdul Karim Banten
- H. Oddo bin Syekh Abdul Karim Banten
- Kyai Moh. Toha bin Sieng – yang menetapkan nama Sin Lam Ba sejak 1937, dengan makna:
- Sa’adah (kebahagiaan)
- Latifah (kelembutan)
- Barokah (keberkahan dari Allah)
Kini, Bapak Hasanuddin meneruskan estafet kepemimpinan perguruan ini, setelah wafatnya Almarhum Abah Uci Sanusi, guru yang sangat dihormati oleh para murid dan masyarakat.
Sin Lam Ba Gintung tidak hanya mengajarkan bela diri. Tetapi juga mendidik anggotanya dalam nilai-nilai spiritual, moral. Dan persaudaraan sejati.
Mari Hadir dan Meriahkan
Acara ini terbuka untuk seluruh lapisan masyarakat. Mari jadikan Maulid ini sebagai momen merenung, mempererat silaturahmi, dan meneladani akhlak Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari.