BBS.COM | TANGERANG– Istighosah dan Doa Bersama di Kecamatan Rajeg: Doa untuk Keselamatan Bangsa dan Kabupaten Tangerang. Suasana khidmat menyelimuti halaman Kantor Kecamatan Rajeg pada Jumat malam (4/9/2025).
Kegiatan yang diprakarsai oleh Pemerintah Kecamatan Rajeg. Menghadirkan berbagai elemen masyarakat. Mulai dari anggota DPRD Kabupaten Tangerang. Tokoh agama, aparat TNI-POLRI, tokoh masyarakat, hingga masyarakat umum dari berbagai desa dan kelurahan di wilayah Kecamatan Rajeg.

Camat Rajeg, Oman Apriaman, menyampaikan bahwa acara ini merupakan bentuk nyata kebersamaan antara pemerintah dan masyarakat. Dalam memperkuat persatuan serta sebagai ikhtiar spiritual mendukung pembangunan.
“Melalui istighosah, dzikir, dan doa bersama ini, kita berharap bangsa Indonesia, khususnya Kabupaten Tangerang, senantiasa dijauhkan dari segala musibah dan diberikan kemudahan dalam menghadapi tantangan di masa depan,” ujar Oman.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa pembangunan tidak hanya membutuhkan kerja keras secara fisik, tetapi juga memerlukan kekuatan spiritual. Agar hasilnya bisa dirasakan lebih luas oleh masyarakat.
Sementara itu, Ketua MUI Kecamatan Rajeg, KH. Ahmad Suryadi, turut menyampaikan tausiah dalam kesempatan tersebut. Ia menekankan pentingnya memperkuat ukhuwah Islamiyah melalui kegiatan doa bersama.
“Dengan berkumpulnya kita di sini, insyaAllah akan menambah keberkahan. Doa yang dipanjatkan secara bersama-sama diyakini lebih mudah diijabah oleh Allah SWT. Semoga Indonesia selalu dalam lindungan-Nya,” ucapnya.
Lantunan ayat suci Al-Qur’an dan dzikir menggema sepanjang acara. Para peserta dengan penuh khidmat menundukkan kepala, memohon ampunan dan perlindungan bagi bangsa dan daerah tercinta.
Selain keselamatan bangsa, para peserta juga memanjatkan harapan agar Kabupaten Tangerang semakin maju, sejahtera, dan masyarakatnya hidup dalam kedamaian. Kegiatan ini diyakini menjadi penopang moral dan spiritual. Dalam mewujudkan pembangunan daerah yang berkelanjutan.
Di akhir acara, Camat Oman Apriaman menyampaikan harapannya agar tradisi istighosah. Dan doa bersama dapat terus dilestarikan. Sebagai budaya yang mempererat persatuan dan menjaga nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat.
“Ini bukan hanya seremonial, tetapi wujud nyata kebersamaan kita dalam menjaga persatuan dan mendoakan bangsa agar tetap kuat dan sejahtera,” pungkasnya. (*)