BBS.COM | TANGERANG– Imbauan Sultan Banten: Jaga Aspirasi dengan Damai dan Bijak. Menanggapi rentetan aksi unjuk rasa yang berujung anarkis di Jakarta dan beberapa kota lain pada 28–31 Agustus 2025. Sultan Banten ke-XVIII, RTB Hendra Bambang Wisanggeni Soerjaatmadja, dengan gelar Sultan Syarif Muhammad Ash-Shafiuddin. Mengeluarkan seruan damai kepada masyarakat Banten dan seluruh rakyat Indonesia.
Dalam pernyataannya, Sultan menyampaikan keprihatinan mendalam atas insiden tersebut, seraya mengajak masyarakat untuk mengedepankan musyawarah, kearifan lokal, dan nilai-nilai luhur bangsa dalam menyampaikan aspirasi.
“Mari kita jaga keamanan, persatuan, dan ketertiban, serta utamakan musyawarah dan kearifan lokal dalam menyampaikan aspirasi,” ujar beliau.
Sultan menegaskan bahwa suara rakyat adalah mutiara berharga. Yang harus disampaikan dengan cara yang terhormat dan berdasarkan hukum. Ia mengingatkan bahwa sejarah Kesultanan Banten telah lama menanamkan tradisi mendengarkan suara rakyat dengan hati dan kebijaksanaan. Demi menjaga persatuan bangsa.
Dalam pesannya, Sultan juga mengibaratkan aspirasi sebagai pelita:
“Jika diarahkan dengan bijak, ia menerangi jalan. Tapi jika dibiarkan liar, dapat membakar rumah yang kita huni bersama.”
Beliau menekankan bahwa keberanian sejati bukan sekadar lantang bersuara, melainkan juga mampu menjaga perdamaian dan persatuan.
Sultan mengajak seluruh elemen bangsa untuk menjadikan Banten bukan sekadar tanah pusaka, tapi juga mercusuar keteladanan bagi nusantara.
“Aspirasi rakyat harus bergandengan dengan persatuan, suara harus berpadu dengan hukum, dan perjuangan harus selalu berpijak pada cinta tanah air.”
Di akhir pesannya, Sultan berharap agar Banten dan Indonesia tetap kokoh sebagai negeri yang damai, adil, dan sejahtera. Serta menjadi warisan terbaik untuk generasi mendatang.