Berita Inspirasi Pendidikan
Beranda » Berita » Dampak Pemred Tak Kompeten terhadap Jurnalisme Digital di Indonesia

Dampak Pemred Tak Kompeten terhadap Jurnalisme Digital di Indonesia

Dampak Pemred Tak Kompeten terhadap Jurnalisme Digital di Indonesia
Table of Contents+

    BBS.COM | JAKARTA – Dampak Pemred Tak Kompeten terhadap Jurnalisme Digital di Indonesia. Era digitalisasi telah membawa perubahan besar dalam dunia media. Kemudahan mendirikan media online menjadikan jumlah media siber meningkat pesat. Namun, di balik pertumbuhan ini, muncul tantangan serius yang mengancam kredibilitas jurnalisme di Indonesia. Salah satu permasalahan utama yakni keberadaan Pemimpin Redaksi (Pemred) yang kurang berpengalaman dan tidak memahami etika jurnalistik secara mendalam. Artikel ini akan membahas dampak dari fenomena ini juga solusi yang dapat di terapkan untuk meningkatkan kualitas jurnalisme digital.

    Dampak Pemred yang Tidak Kompeten

    1. Menurunnya Kualitas Berita
      Pemred yang tidak memiliki pengalaman dan pemahaman jurnalistik yang cukup akan kesulitan dalam mengawasi dan membimbing wartawan. Akibatnya, berita yang di publikasikan sering kali kurang akurat, tidak berimbang, bahkan provokatif dan menyesatkan.
    2. Maraknya Jurnalisme Sensasional
      Demi meningkatkan jumlah klik dan pembaca, banyak media online lebih mengutamakan berita sensasional tanpa melakukan verifikasi fakta secara menyeluruh. Hal ini berpotensi menyesatkan opini publik dan menurunkan kepercayaan terhadap media secara keseluruhan.
    3. Melanggar Kode Etik Jurnalistik
      Kurangnya pemahaman terhadap Kode Etik Jurnalistik (KEJ) menyebabkan banyak media tidak menjalankan prinsip independensi, akurasi, dan keseimbangan berita. Akibatnya, media menjadi alat kepentingan tertentu tanpa mempertimbangkan kepentingan publik.

    Solusi untuk Meningkatkan Kualitas Jurnalisme Digital

    1. Memilih Pemred yang Kompeten
      Pemilik media harus memastikan bahwa Pemred yang di pilih memiliki pengalaman yang cukup di dunia jurnalistik. Pemred yang kompeten dapat membimbing wartawan agar memproduksi berita yang akurat dan bertanggung jawab.
    2. Pelatihan dan Pengembangan Wartawan
      Media online harus menyediakan pelatihan berkelanjutan bagi wartawan dan redaksi agar mereka memahami prinsip-prinsip jurnalistik yang baik. Pelatihan ini mencakup teknik investigasi, verifikasi fakta, serta etika jurnalistik.
    3. Menjunjung Kode Etik Jurnalistik
      Seluruh wartawan dan redaksi harus berpegang teguh pada KEJ yang ditetapkan oleh Dewan Pers. Independensi, akurasi, serta keberimbangan berita harus menjadi prioritas utama dalam setiap publikasi.
    4. Menerapkan Standar Editorial yang Ketat
      Media online perlu memiliki standar editorial yang ketat untuk memastikan setiap berita yang dipublikasikan telah melalui proses penyuntingan dan verifikasi yang baik. Ini akan membantu menjaga kredibilitas media di mata publik.

    Berita Populer

    01

    Pemkab Tangerang Implementasikan Aplikasi Real Time Pengelolaan Dana Desa

    02

    Integritas Gubernur Banten Diuji dalam Proses Pengisian Jabatan Sekda

    03

    Pelantikan PJS Rokan Hulu: Perkuat Peran Jurnalis Media Online di Daerah

    04

    Kabupaten Tangerang Cetak Rekor! Investasi 2024 Tembus Rp26,2 Triliun

    05

    Gerai Oleh-Oleh Tangerang Buka di Soetta, Produk Lokal Siap Go Internasional!

    Kalender

    Juli 2025
    S S R K J S M
     123456
    78910111213
    14151617181920
    21222324252627
    28293031