BBS.COM | TANGERANG — Bupati Tangerang H. Moch. Maesyal Rasyid melakukan dialog bersama warga RW 17 dan RW 20 Perumahan Vila Tomang Baru. Desa Gelam Jaya, Kecamatan Pasar Kemis. Terkait penanganan banjir dan tata kelola air, Kamis (6/11/2025)
Dalam kesempatan tersebut, Bupati didampingi oleh Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (SDA). Kepala Bappeda Kabupaten Tangerang. Camat Pasar Kemis, serta tim Program Blue Deal dari Belanda. Kunjungan ini dilakukan untuk melihat secara langsung kondisi eksisting wilayah yang kerap dilanda banjir.
“Saya bersama Kadis Bina Marga, Kepala Bappeda, Camat Pasar Kemis, dan Mr. Rob dari Blue Deal Belanda datang ke sini untuk melihat langsung kondisi situ dan sungai dalam keadaan kering. Tujuannya agar kita dapat memahami secara nyata tata kelola air di lokasi ini,” ujar Bupati Maesyal Rasyid.
Bupati menjelaskan, penanganan dan pencegahan banjir di wilayah RW 17 dan RW 20 membutuhkan koordinasi lintas sektor dan lintas kewenangan. Karena pengelolaan situ, danau, dan sungai tidak sepenuhnya berada di bawah kewenangan pemerintah kabupaten.
“Tata kelola situ, sungai, dan danau bukan kewenangan kabupaten. Namun kami tidak menghindar dan tidak lepas tanggung jawab. Justru kami terus mendorong agar pemerintah provinsi dan pusat dapat bersama-sama mencari solusi terbaik,” jelasnya.
Bupati juga menyampaikan bahwa Pemkab Tangerang telah mengirimkan surat resmi kepada Pemerintah Provinsi Banten dan Pemerintah Pusat. Mengenai berbagai upaya yang telah dilakukan dan rencana tindak lanjut penanganan banjir. Yang membutuhkan kesepakatan bersama lintas instansi.
Selain itu, Pemkab Tangerang berencana mengajukan izin kepada pemerintah pusat agar pengadaan pompa air. Dan pembangunan pintu air dapat dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah.
“Terkait pompa dan pintu air, kami akan mengajukan izin ke pusat agar bisa dilakukan oleh Pemkab Tangerang. Mudah-mudahan dapat segera terealisasi sesuai harapan kita semua,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Bupati menerangkan bahwa tim Blue Deal Belanda merupakan bagian dari Dutch Water Authority (Dewan Air Belanda). Yang menjadi mitra Kementerian PUPR dalam program pengelolaan air dan penanggulangan banjir di Indonesia.
“Tim Blue Deal ini merupakan mitra Kementerian PUPR. Saya ajak mereka ke Desa Gelam Jaya agar upaya yang dilakukan pemerintah daerah dapat tersinergi dengan program nasional di Kementerian PUPR,” tuturnya.
Sementara itu, perwakilan tim Blue Deal Belanda, Mr. Rob, mengapresiasi langkah Bupati Tangerang beserta jajarannya. Yang turun langsung berdialog dengan masyarakat. Menurutnya, pendekatan yang dilakukan Bupati merupakan contoh positif bagi para pemimpin daerah.
“Saya sangat mengapresiasi Pak Bupati. Ini seharusnya menjadi contoh juga bagi politisi di Belanda, bagaimana mendengar langsung aspirasi masyarakat di lapangan,” ujar Mr. Rob melalui penerjemah Kepala Bappeda Kabupaten Tangerang, Erwin Mawandy.
Ia menambahkan, penanganan banjir dan tata kelola air harus dilakukan secara komprehensif. Dari hulu hingga hilir. Dengan melibatkan seluruh pemangku kebijakan mulai dari tingkat pusat hingga daerah.
“Memasang pompa atau membangun tandon bukanlah solusi utama. Penanganan air harus dari hulu ke hilir. Kami juga akan berkoordinasi dengan wilayah Bogor dan pemerintah pusat agar semua pihak ikut berperan, bukan hanya pemerintah daerah,” tandasnya. (*)

