BBS.COM | TANGERANG – Bumdes Desa Panongan Kelola Dapur SPPG untuk 3.000 Warga. Desa Panongan, yang terletak di Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang, resmi di tetapkan sebagai percontohan nasional. Yakni dalam pengelolaan Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) melalui Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Peresmian dapur ini di laksanakan pada Rabu, 14 Mei 2025, oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), Yandri Susanto, bersama Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid.

Kolaborasi Bumdes dan Koperasi Merah Putih Dukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
Program ini merupakan bagian dari inisiatif nasional makan bergizi gratis (MBG) yang di canangkan oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Dalam sambutannya, Bupati Tangerang menyampaikan apresiasi atas di pilihnya Desa Panongan sebagai lokus percontohan yang melibatkan kolaborasi strategis antara Bumdes dan Koperasi Merah Putih.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Presiden Prabowo dan Menteri Desa Bapak Yandri atas kepercayaan ini. Ini bukti nyata bahwa desa bisa menjadi pusat inovasi dan pelayanan publik yang berdampak luas,” ujar Bupati Tangerang.
Dapur Gizi Melayani 3.000 Penerima Manfaat
Dapur SPPG Desa Panongan akan melayani sekitar 3.000 penerima manfaat dari total 13.000 penduduk desa. Menurut Menteri Yandri, dapur ini menjadi yang pertama di Indonesia yang di kelola langsung oleh Bumdes. Konsep ini tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, tetapi juga menggerakkan ekonomi lokal dengan memprioritaskan bahan baku dari desa sendiri atau desa sekitar.
Dorongan untuk Replikasi Model ke Seluruh Kabupaten Tangerang
Saat ini, dari total 246 desa di Kabupaten Tangerang, sebanyak 141 desa telah memiliki Bumdes, dan sisanya akan segera di tindaklanjuti. Pemerintah Kabupaten Tangerang berkomitmen untuk memperluas implementasi dapur SPPG ke desa-desa lain agar manfaatnya bisa di rasakan lebih luas.
“Kami akan mendorong desa-desa lain agar bisa mereplikasi model seperti di Panongan. Ini bukan hanya tentang dapur, tapi tentang pembangunan desa secara holistik,” kata Bupati Maesyal Rasyid.
Dampak Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat Desa
Menteri Desa PDT, Yandri Susanto, menekankan bahwa program ini merupakan bagian dari strategi nasional berbasis desa tematik, seperti desa peternakan ayam, desa penghasil padi, dan lainnya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi desa sebesar 2–3% sekaligus memperkuat ketahanan pangan dan gizi masyarakat.
“Desa Panongan akan jadi role model nasional. Ini adalah bentuk nyata bahwa Bumdes bisa berperan strategis dalam pembangunan bangsa. Kita ini supertim, bukan superman,” tegas Menteri Yandri.
(Red)