BBS.COM | BANTEN – Banten Fokus Tuntaskan Kemiskinan, Ini Strategi 5 Pilar Versi Wagub. Wakil Gubernur Banten, A. Dimyati Natakusumah, menegaskan pentingnya data yang akurat dan kolaborasi lintas sektor dalam penanganan kemiskinan. Hal ini di sampaikannya dalam Dialog Kebangsaan bertema “Sinergi Kolaborasi dalam Program Pengentasan Kemiskinan serta Penghapusan Kemiskinan Ekstrem” di Aula FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Kampus Sindangsari, Kabupaten Serang.
Lima Pilar Kolaborasi dalam Penanggulangan Kemiskinan
Menurut Dimyati, setidaknya ada lima elemen yang harus bersinergi:
- Pemerintah, sebagai penentu kebijakan berbasis data.
- Pemangku kepentingan, untuk aksi nyata di lapangan.
- Masyarakat, sebagai pelaku utama perubahan.
- Akademisi, melalui kajian dan rekomendasi ilmiah.
- Media sosial, sebagai alat edukasi dan penyuarakan isu sosial.
“Jangan sampai ada rumah tidak layak huni, warga yang sakit tidak diobati, atau anak-anak yang tidak bisa sekolah di Banten,” tegas Dimyati.
Fokus pada Lapangan, Bukan Seremonial
Wakil Gubernur juga mengingatkan agar program pengentasan kemiskinan tidak di manfaatkan untuk kepentingan pribadi. Ia menekankan pentingnya kehadiran langsung pemerintah di tengah masyarakat, bukan hanya melalui kebijakan di atas kertas.
Wakil Menteri Sosial RI: Data Adalah Senjata Utama
Wakil Menteri Sosial RI, Agus Jabo Priyono, yang turut hadir dalam acara tersebut, juga menyoroti pentingnya data dalam menuntaskan kemiskinan.
Data Kemiskinan Nasional (September 2024):
- Jumlah penduduk miskin: 24,06 juta jiwa (8.538.583 keluarga)
- Persentase penduduk miskin: 8,57%
- 52,45% penduduk miskin berada di Pulau Jawa
- Mayoritas bekerja di sektor pertanian
Kementerian Sosial menyeimbangkan antara bantuan langsung dan program pemberdayaan untuk memastikan masyarakat miskin dapat bangkit secara berkelanjutan.
“Kita tidak bisa hanya memberi bantuan. Kita juga harus memberdayakan,” jelas Agus Jabo.