Berita Ekonomi Inspirasi Pemerintahan Politik
Beranda » Berita » Penyusunan Renstra 2025–2029: Pemprov Banten Dorong Perencanaan Berbasis Lapangan

Penyusunan Renstra 2025–2029: Pemprov Banten Dorong Perencanaan Berbasis Lapangan

Penyusunan Renstra 2025–2029: Pemprov Banten Dorong Perencanaan Berbasis Lapangan

BBS.COM | BANTEN – Penyusunan Renstra 2025–2029: Pemprov Banten Dorong Perencanaan Berbasis Lapangan. Gubernur Banten, Andra Soni, menekankan pentingnya penyusunan Rencana Strategis (Renstra) 2025–2029 oleh seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Provinsi Banten harus berbasis data konkret dan fakta di lapangan. Penekanan ini juga disampaikan saat memberikan arahan dalam Forum Lintas OPD dalam rangka Penyelarasan RPJMD dan Renstra di Aula Bappeda Provinsi Banten, Selasa (22/4/2025).

Fokus pada Pelayanan Masyarakat

Menurut Andra Soni, perencanaan pembangunan daerah harus menyentuh persoalan riil yang dihadapi masyarakat, yakni seperti:

  • Jalan berlubang dan jembatan rusak
  • Ruang belajar siswa yang bocor
  • Pelayanan RSUD yang menumpuk
  • Layanan pajak yang belum optimal

“Hal-hal seperti itu harus segera kita selesaikan. Itulah esensi pelayanan publik,” ujar Andra Soni.

Arahan Strategis Penyusunan Renstra OPD 2025–2029

Andra Soni menggarisbawahi tujuh poin penting yang menjadi acuan penyusunan Renstra:

  1. Mengacu pada Visi Misi Gubernur dan Wakil Gubernur 2025–2030: “Banten Maju, Adil, Merata, Tidak Korupsi.”
  2. Pembinaan Forum Renstra: Sekda, Asisten Daerah, dan Bappeda bertanggung jawab atas pelaksanaan forum hingga tahapan teknis (desk misi).
  3. RPJMD dan Renstra sebagai Dokumen Strategis: Menjadi dasar penyusunan APBD dan tolok ukur kinerja pemerintahan.
  4. Anggaran Harus Sesuai Perencanaan: Tidak boleh ada program dadakan dalam APBD.
  5. Keterlibatan ASN Secara Menyeluruh: Semua ASN wajib terlibat aktif dalam penyusunan Renstra.
  6. Tanggung Jawab Kepala OPD: Bertugas mengawal proses dan mekanisme penyusunan Renstra.
  7. Keselarasan Target Kinerja: Tujuan dan output kegiatan harus selaras dengan RPJMD, lengkap dengan kerangka pendanaannya.

Kurangi Kegiatan Seremonial, Fokus ke Program Nyata

Andra Soni juga mengimbau OPD untuk mengurangi kegiatan seremonial seperti FGD dan sosialisasi berlebihan.

Organisasi Jurnalis Banten Matangkan Persiapan HPN 2026

“Saya ingin program yang disusun benar-benar dirasakan oleh masyarakat,” tegasnya.

Kolaborasi Antar-OPD Sangat Penting

Untuk keberhasilan program pembangunan, kolaborasi lintas dinas menjadi kunci. Misalnya, untuk mendorong kunjungan wisatawan, bukan hanya Dinas Pariwisata yang bertanggung jawab, tetapi juga Dinas PU, Perhubungan, dan lainnya.

“Jalan ke tempat wisata masih rusak, malam hari gelap. Itu butuh peran lintas OPD,” tambah Andra.

Pentingnya Perencanaan Berbasis Data (Evidence-Based)

Kepala Bappeda Provinsi Banten, Mahdani, menambahkan bahwa penyusunan Renstra harus berdasarkan evidence-based planning.

“Apa yang dibutuhkan masyarakat dan ditemukan di lapangan, itulah yang jadi dasar penyusunan Renstra,” tuturnya.

Den Turangga Ditpolsatwa Gelar Kegiatan Sosial “Jumat Berkah” di Cimanggis Depok

(Iim)

Berita Populer

01

Ditpolsatwa Korsabhara Baharkam Polri Gelar Rakernis 2025, Wujudkan Sinergi dan Profesionalitas Polisi Satwa

02

Pembangunan SMP Negeri 5 Curug Tertunda, Oknum Perangkat Desa Diduga Lakukan Pemerasan

03

Integritas Gubernur Banten Diuji dalam Proses Pengisian Jabatan Sekda

04

Pemkab Tangerang Implementasikan Aplikasi Real Time Pengelolaan Dana Desa

05

Kabupaten Tangerang Cetak Rekor! Investasi 2024 Tembus Rp26,2 Triliun

Kalender

November 2025
S S R K J S M
 12
3456789
10111213141516
17181920212223
24252627282930