BBS.COM | JAKARTA – Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menghadiri rapat strategis yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemenhan RI) guna membahas teknologi intelijen terbaru berbasis RF-Cyber. Rapat ini berlangsung di Best Western Hotel, Jakarta Pusat, pada Senin (22/9).
Mewakili Kakorsabhara Baharkam Polri, hadir Auditor Madya Tingkat III Baharkam Polri, Kombes Pol. Edy Sumardi P., S.I.K., M.H., dalam forum bertema “Solusi Intelijen RF-Cyber untuk Tantangan Global yang Belum Terselesaikan di Tempat Strategis.”

Acara ini mempertemukan perwakilan dari berbagai institusi strategis di bidang pertahanan dan keamanan nasional. Termasuk jajaran tinggi dari TNI (Angkatan Darat, Laut, dan Udara), Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), serta Kementerian/Lembaga lainnya. Industri pertahanan dalam negeri, seperti PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia, dan PT PAL Indonesia, turut berpartisipasi aktif.
Dalam forum tersebut, perusahaan teknologi asal India, Shyam VNL, melalui Executive Vice President Manoj Phan dan Jenderal Ajoy Mukhajee, memaparkan sejumlah solusi keamanan siber global. Presentasi mencakup perlindungan menyeluruh terhadap bangunan strategis serta sistem komunikasi untuk personel militer di medan operasi.
Kombes Pol. Edy Sumardi menyampaikan bahwa kehadiran Polri dalam rapat ini merupakan langkah strategis untuk memperluas wawasan dan pemahaman terhadap perkembangan teknologi intelijen modern.
“Polri terus berkomitmen untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak, baik di dalam maupun luar negeri, dalam rangka meningkatkan kapabilitas teknologi guna menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat,” ujar Kombes Pol. Edy Sumardi.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa hasil dari pertemuan ini akan menjadi bahan evaluasi dan laporan. Kepada pimpinan sebagai dasar untuk penyusunan kebijakan strategis ke depan.
Rapat ini menjadi wujud nyata sinergi antara instansi pertahanan dan keamanan nasional dalam menyikapi tantangan global. Yang semakin kompleks, khususnya di ranah intelijen dan keamanan siber.